Bagussas

Ilmu tanpa akal, ibarat bangunan tanpa pondasi.

  • Berkat

    Jumat, 28 Oktober 2016

    Gerilya

    Tubuh biru
    tatapan mata biru
    lelaki berguling di jalan

    Angin tergantung
    terkecap pahitnya tembakau
    bendungan keluh dan bencana

    Tubuh biru
    tatapan mata biru
    lelaki berguling dijalan

    Dengan tujuh lubang pelor
    diketuk gerbang langit
    dan menyala mentari muda
    melepas kesumatnya

    Gadis berjalan di subuh merah
    dengan sayur-mayur di punggung
    melihatnya pertama

    Ia beri jeritan manis
    dan duka daun wortel

    Tubuh biru
    tatapan mata biru
    lelaki berguling dijalan

    Orang-orang kampung mengenalnya
    anak janda berambut ombak
    ditimba air bergantang-gantang
    disiram atas tubuhnya

    Tubuh biru
    tatapan mata biru
    lelaki berguling dijalan

    Lewat gardu Belanda dengan berani
    berlindung warna malam
    sendiri masuk kota
    ingin ikut ngubur ibunya

    Siasat 
    Th IX, No. 42
    1955
    Oleh: WS Rendra

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Intermeso

    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *