Bagussas

Ilmu tanpa akal, ibarat bangunan tanpa pondasi.

  • Berkat

    Jumat, 28 Oktober 2016

    Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang

    Tuhanku, WajahMu membayang di kota terbakar
    dan firmanMu terguris di atas ribuan
    kuburan yang dangkal

    Anak menangis kehilangan bapa
    Tanah sepi kehilangan lelakinya
    Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
    tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

    Apabila malam turun nanti
    sempurnalah sudah warna dosa
    dan mesiu kembali lagi bicara
    Waktu itu, Tuhanku,
    perkenankan aku membunuh
    perkenankan aku menusukkan sangkurku

    Malam dan wajahku
    adalah satu warna
    Dosa dan nafasku
    adalah satu udara.
    Tak ada lagi pilihan
    kecuali menyadari
    biarpun bersama penyesalan

    Apa yang bisa diucapkan
    oleh bibirku yang terjajah?
    Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
    mendekap bumi yang mengkhianatiMu
    Tuhanku
    Erat-erat kugenggam senapanku
    Perkenankan aku membunuh
    Perkenankan aku menusukkan sangkurku

    Mimbar Indonesia Th. XIV, No. 25 18 Juni 1960
    Oleh: WS Rendra

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Intermeso

    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *