Bagussas

Ilmu tanpa akal, ibarat bangunan tanpa pondasi.

  • Berkat

    Jumat, 28 Oktober 2016

    Kepada Kawan

    Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
    mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
    selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,

    belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
    tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
    layar merah berkibar hilang dalam kelam,
    kawan, mari kita putuskan kini di sini:
    Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

    Jadi
    Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
    Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
    Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
    Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
    Jangan tambatkan pada siang dan malam

    Dan
    Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
    Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
    Tidak minta ampun atas segala dosa,
    Tidak memberi pamit pada siapa saja!

    Jadi
    mari kita putuskan sekali lagi:
    Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
    Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
    Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
    Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!

    Oleh: Chairil Anwar

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Intermeso

    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *