Bagussas

Ilmu tanpa akal, ibarat bangunan tanpa pondasi.

  • Berkat

    Jumat, 28 Oktober 2016

    Nikmat Hidup

    Setelah diri bertambah besar
    Di tempat kecil tak muat lagi
    Setelah harga bertambah tinggi
    Orangpun segan datang menawar
    Rumit beredar di tempat kecil
    Kerap bertemu kawan yang culas
    Laksana ombak di dalam gelas
    Diri merasa bagai terpencil
    Walaupun musnah harta dan benda
    Harga diri janganlah jatuh
    Binaan pertama walaupun runtuh
    Kerja yang baru mulailah pula
    Pahlawan budi tak pernah menganggur
    Khdmat hidup sambung bersambung
    Kadang turun kadang membubung
    Sampai istirahat di liang kubur
    Tahan haus, tahanlah lapar
    Bertemu sulit hendaklah tentang
    Memohon-mohon djadikan pantang
    Dari mengemis biar terkapar
    Hanya dua tempat bertanya
    Pertama Tuhan, kedua hati
    Dari mulai hidup sampaipun mati
    Timbangan insan tidaklah sama
    Hanya sekali singgah ke alam
    Sesudah mati tak balik lagi
    Baru ‘rang tahu siapa diri
    Setelah tidur di kubur kelam
    Selama nampak tubuh jasmani
    Gelanggang malaikat bersama setan
    Ada pujian ada celaan
    Lulus ujian siapa berani
    Jika hartamu sudah tak ada
    Belumlah engkau bernama rugi
    Jika berani tak ada lagi
    Separo kekayaan porak-poranda
    Musnah segala apa yang ada
    Jikalau jatuh martabat diri
    Wajahpun muram hilanglah sari
    Ratapan batin dosa namanya
    Jikalau dasar budimu culas
    Tidaklah berubah karena pangkat
    Bertambah tinggi jenjang ditingkat
    Perangai asal bertambah jelas
    Tatkala engkau menjadi palu
    Beranilah memukul habis-habisan
    Tiba giliran jadi landasan
    Tahanlah pukulan biar bertalu
    Ada nasehat saya terima
    ,,Menyatakan pikiran baik berhenti
    Sebab ‘lah banyak orang yang benci
    Supaya engkau aman sentosa”
    Menahan pikiran aku tak mungkin
    Menumpul kalam aku tak kuasa
    Merdeka berpikir gagah perkasa
    Berani menyebut, yang aku jakin
    Celalah saya, makilah saya
    Akan kusambut bertabah hati
    Ada yang suka, ada jang benci
    Hiasan hidup di alam maya
    Kalaulah timbul tengkar-bertengkar
    Antara yang benci dengan yang sayang
    Itulah alamat sudah membayang
    Kewajiban hidup telah kubayar
    “Wahai diriku teruslah maju
    Di tengah jalan jangan berhenti
    Sebelum ajal, janganlah , , mati”
    Keridhaan Allah, itulah tuju”

    Oleh: Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Intermeso

    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *